20 Maret 2011

WINWIN NGOMONGIN DUNIA TENAGA KERJA! :D


Banyak teman-teman Facebook yang ‘salah paham’ ketika ada statusku yang intinya aku sedang berada di luar kota. Pasti dikira aku lagi travelling alias jalan-jalan. Padahal mah bukaan.. kalaupun kadang bisa sambil jalan-jalan, itu haruslah setelah semua pekerjaan selesai (dan itu jarang sekali).

Jadi aku bekerja di BKK (Bursa Kerja Khusus) SMK N 1 Ngawi. Apa itu Bursa Kerja Khusus? BKK adalah perpanjangan tangan Dinas Tenaga Kerja yang ada di sekolah-sekolah khususnya SMK. Jadi tugas dari BKK adalah menyalurkan lulusan SMK ke dunia kerja sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Tapi bukan berarti semua lulusan SMK hanya bisa bekerja, banyak juga kok lulusan SMK yang bisa kuliah dan berwirausaha. SMK Bisa! :)

Nah, berhubung berurusan dengan tenaga kerja (termasuk penempatan), maka tugasku sebagai ‘petugas lapangan’ adalah mengantar para tenaga kerja tersebut ke pabrik ataupun ke yayasan (outsoourching) tempat mereka bernaung. Nah, udah pada paham kan kalau Bekasi itu salah satu kawasan industri yang paling ramai di Indonesia? that’s why aku sering banget ke Bekasi, jadi bukan utk jalan-jalan melainkan mengantar tenaga kerja :D

DARI HASIL PERTEMUAN BKK SE-JAWA 2011

Berhubungan dengan pekerjaanku di BKK, kemarin (tanggal 19 Maret) aku berkesempatan ikut serta dalam Pertemuan BKK Se-Jawa 2011 yang diadakan salah satu outsourching di Bekasi. Sebenarnya aku hanya mengantar ibuku (yang ketua BKK), tapi berhubung aku berperan jadi ‘sekretaris’ maka aku bisa ikut acara mulai pembukaan sampai penutupan (nggak hanya nunggu diluar pintu gituh. Hehe).

Dulu waktu masih di SMK, sering sekali aku mendapat ‘doktrin’ bahwa system kerja dengan perantara outsourching banyak merugikan tenaga kerja dan hanya menguntungkan pihak perusahaan. Begitu yang aku tahu sampai lulus SMK. Ketika sekarang berhubungan langsung dengan dunia itu (dunia tenaga kerja), aku bisa melihat masalah ini dari beberapa sisi. Well, tidak salah juga kalau dikatakan bekerja melalui yayasan atau outsourching merugikan tenaga kerja. Ini dikarenakan tenaga kerja harus membayar sejumlah uang untuk biaya mencari job itu sendiri, yang dibayarkan kepada yayasan. Namun kebaikannya adalah di yayasan biasanya terdapat banyak sekali job sehingga canaker (calon tenaga kerja) bisa lebih leluasa memilih pekerjaan apa yang cocok dengan kriteria yang dimilikinya. Ditambah lagi pihak yayasan juga biasanya membantu mengarahkan canaker ke perusahaan yang tepat.

Kemudian, status karyawan yang bekerja di perusahaan tertentu melalui yayasan adalah karyawan yayasan, bukan karyawan perusahaan tsb. Jadi penggajian, pemotongan gaji untuk pajak dan asuransi dan sebagainya dilakukan oleh yayasan. Ada pula yang mengatakan bahwa yayasan akan melakukan pemotongan gaji karyawannya. Benar, ada beberapa yayasan yang melakukan ini, tapi biasanya hanya berkisar puluhan ribu rupiah, tidak sampai ratusan ribu (untuk salah satu yayasan di Bekasi, berdasarkan penuturan tenaga kerja yang sudah bekerja di sebuah perusahaan di Bogor).

Sementara jika bekerja tanpa perantara outsourching, biasanya harus ditempuh dengan seleksi yang sangat sulit dan kesempatan terbatas (tidak banyak pabrik yang mau menyeleksi karyawannya sendiri, kebanyakan diserahkan ke yayasan). Sebagai contoh, salah satu perusahaan sparepart yang cukup besar di Cikarang, pernah melakukan seleksi calon tenaga kerja di Ngawi. Dari sekitar 450 orang yang ikut seleksi, kurang dari 40 orang yang diterima! Dan kesempatan tes langsung dengan pabrik seperti itu biasanya hanya ada satu kali dalam setahun. Sementara di yayasan selalu ada pekerjaan sepanjang tahun. Tapi memang secara status, karyawan yang lulus seleksi tersebut akan dikontrak langsung oleh perusahaan dan semua hal terkait karyawan ybs diurusi langsung oleh perusahaan.

Dalam pertemuan kemarin, sekitar 25 utusan BKK dari seluruh Jawa (Timur, Tengah, Barat) berdiskusi seputar pengiriman tenaga kerja dan permasalahannya. Ada setidaknya 23 masalah yang akhirnya terangkat dalam forum. Diantaranya mengenai lamanya masa menunggu di yayasan bagi canaker yang tinggi badannya kurang (job utk tenaga kerja dengan TB pendek masih terbatas), fasilitas antar jemput di perusahaan yang belum tertangani dengan maksimal, lowongan kerja yang sering datang mendadak ketika canaker belum siap, dan sebagainya. Kesemuanya dibahas tuntas sampai sekitar jam 1 siang (acara seharusnya dimulai jam 8, tapi karena banyak yang telat, termasuk aku dan ibuku :D, jadinya acara dimulai jam 9).

Setelah forum tanya jawab dan diskusi ada juga sesi pembagian reward kepada BKK dengan jumlah pengiriman tenaga kerja terbanyak sepanjang 2010. Juara 1 diraih BKK SMK YPT Tegal, juara 2 BKK Klaten dan juara 3 BKK Wangon. Oya lupa, pemimpin yayasan tempat diadakannya pertemuan itu adalah seorang raja Batak bergelar ‘Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon’ loh! Sayang beliau nggak bisa hadir karena ada pekerjaan lain yg nggak bisa ditinggalin, jadi nggak ketemu Raja deh. Hehehe.

Pulang acara sekitar jam 4 sore, seperti yang sudah kutulis di status, aku dan ibuku sangat (tidak) beruntung karena mendapat bus eksekutif yang sama sekali tidak eksekutif! Udah dapet bangku paling belakang, AC nggak dingin sama sekali, pas hujan ada yang bocor, mau naruh tas nggak ada tempat pula. Huh! Tapi berhubung itu satu-satunya bis yang tersisa dan besoknya (hari Minggu 20 Maret) ada tes kerja di Ngawi, kami pun mencoba menerima bis itu apa adanya..:D

Paginya, sampai Ngawi sekitar jam 6 pagi. Langsung cari sarapan, mandi, siap-siap dan udah deh cabut ke SMK N 1 Ngawi untuk meng-handle tes kerja dengan peserta 274 orang! Terus mana istirahatnyaa? Silakan dipikir sendiri, beginilah crew BKK bekerja.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Have something on mind? Just write it below.. :)